Post Page Advertisement [Top]

Siapa bilang penjahat itu selalu "jahat"? Inilah pengertian dari Anti-Hero dan Anti-Villain.


Dalam dunia film, novel ataupun anime, konsep tokoh baik dan jahat tidak selalu sepenuhnya "jahat". Di antara pahlawan atau protagonist yang berjuang demi kebaikan dan penjahat yang bertindak demi kejahatan, ada dua karakter menarik yang sering memikat penonton, yaitu "Anti-Hero" dan "Anti-Villain". Keduanya menempati antara baik dan jahat dan menghadirkan pertanyaan mendalam tentang apa arti “kebaikan” dan “kejahatan” dalam konteks yang sangat kompleks.


Anti-Hero

Anti-hero itu sebenarnya tokoh utama protagonist dalam cerita, tapi dia nggak punya sifat pahlawan yang identik. Biasanya dia punya cara berpikir dan bertindak yang beda dari “pahlawan ideal”. Kadang kasar, egois, atau melakukan hal yang salah demi tujuan yang menurutnya benar.


Contoh Karakter Anti-Hero:

1. Eren Yeager di Attack on Titan, yang ingin kebebasan untuk bangsanya, tapi caranya brutal

2. Light Yagami di Death Note, ingin dunia tanpa kejahatan, tapi malah jadi pembunuh

3. Lelouch di Code Geass, ingin dunia damai, tapi pakai tipu daya dan kekerasan.


Anti-Villain

Anti-Villain itu kebalikan dari Anti-Hero. Dia tokoh antagonis dalam cerita, tapi sebenarnya punya niat baik atau tujuan mulia. Masalahnya, dia memilih jalan yang salah untuk mencapainya.

Contoh Karakter Anti-Villain:
1. Pain (Nagato) di Naruto Shippuden, ingin dunia damai tapi lewat kekerasan dan rasa sakit.
2. Meruem di Hunter x Hunter, awalnya kejam tapi mulai belajar jadi lebih manusiawi.
3. Stain di My Hero Academia, membunuh pahlawan palsu demi menciptakan dunia yang jujur.

Kesimpulannya adalah Anti-Hero adalah pahlawan dengan cara yang salah. Anti-Villain adalah penjahat dengan niat yang benar. Keduanya hidup di area abu-abu antara baik dan jahat, dan justru di situlah letak menariknya. Mereka menunjukkan bahwa dalam hidup, kadang nggak ada yang sepenuhnya benar atau salah, tergantung dari sudut pandang kita.


Bottom Ad [Post Page]