2.5 Jigen No Ririsa Akan Tamat Dalam 4 Chapter Lagi?
Penerbit Shueisha mengungkapkan bahwa bab ke-196 dari manga 2.5 Dimensional Seduction (2.5 Jigen no Ririsa) karya Yū Hashimoto akan berakhir dalam 4 Chapter lagi. Biasanya, manga ini merilis bab baru setiap dua hari Sabtu. Shueisha akan menerbitkan bab selanjutnya pada 8 November.
Para fans disini berdebat siapakah wanita yang akan dipilih oleh Okumura, sang cowo protagonis. Ada 2 perdebetan yang akan menang, antara Ririsa atau Mikarin. Namun para fans kebanyakan lebih ingin memilih Mikarin sebagai pemenangnya (termasuk penulis artikel ini). Mengapa Mikarin layak menang dalam perang ini?
Judulnya Aja Mengandung Unsur Nama "Ririsa", Namun Kenapa Mikarin Yang Harus Layak Menang?
Dalam dunia anime genre romance, sering kali ada dua atau lebih tipe karakter yang bersaing merebut hati tokoh utama: yang baru hadir membawa warna segar, dan yang sudah lama ada tapi terlupakan. 2.5 Dimensional Seduction (2.5 Jigen no Ririsa), Mikari Tachibana atau yang akrab disebut Mikarin adalah simbol dari tipe kedua. Ia bukan sekadar teman masa kecil yang menunggu tanpa arah, Mikarin adalah representasi dari kesetiaan, pertumbuhan, dan realitas yang berusaha masuk ke dunia fantasi seseorang yang terjebak dalam batas dua dimensi.
Mikarin adalah model populer sekaligus teman masa kecil dari tokoh utama, Masamune Okumura. Ia telah menyukai Okumura selama lebih dari 10 tahun, namun karena Okumura memiliki obsesi terhadap karakter 2D (dan tidak tertarik pada “cewe 3D”), maka Mikarin perasaannya kurang diperhatikan. Mikarin pun akhirnya masuk ke klub manga/cosplay agar punya kesempatan memenangkan hati Okumura yang selama ini terlalu terpaku pada 2D.
Mikarin seharusnya menang dalam pertempuran Waifu War di seri ini. Menurutku selama ini, Mikarin terus mendukung Okumura bahkan ketika dia tidak menyadari perasaannya selama 10 tahun walaupun sang MC cuma terpaku sama Cewe anime sejak lama.Mikarin bukan cuma cewe pasif yang cuman menunggu doang. Ia mengambil langkah seperti menjadi bagian dari klub, mencoba cosplay, menyesuaikan diri dengan dunia Okumura. Ini menunjukkan bahwa ia “bermain” dalam cerita juga, bukan cuma mengganggu Okumura.
Okumura sang MC selama ini terlalu mencintai karakter anime 2D, maka karakter dari dunia “3D” yang bisa benar-benar memahami, menerima, dan menemani dia bisa terasa sebagai penyelesaian yang bagus untuk konfliknya, yaitu Mikarin, sebagai teman masa kecil yang memahami sisi hidupnya, bisa jadi figur yang paling pantas untuk “menang”. Mikarin mewakili dunia realitas yang mencoba masuk ke dunia 2D, maka jika ia menang, cerita seri ini menyampaikan pesan bahwa bukan hanya hobi yang penting tapi juga hubungan nyata, pengertian, dan komitmen.
Mikarin telah menyimpan perasaannya sejak lama, mengalami frustrasi, tetap berusaha untuk mendapatkan hati sang MC. Ini adalah sebuah momen yang sangat cocok untuk ending yang memuaskan. Jika tema utamanya adalah penyeimbangan antara wanita 2D dan 3D atau hobi dan realitas, maka penyelesaian dengan Mikarin yang memahami dan merangkul dunia Okumura yang hobi dengan cewe 2D sambil menjaga hubungan nyata bisa menjadi akhiran yang kompleks dan berkesan.
Dengan alasan tersebut, banyak penggemar yang sangat menginginkan Mikarin sebagai Pemenang. Namun disini, ia lagi - lagi harus bertarung dengan "Judul" yaitu Jigen No Ririsa, yang dimana Ririsa Amano ini adalah saingan dari Mikarin.
Ririsa Amano sebagai gadis baru yang memasuki hidup Okumura dan punya chemistry kuat dengan dunia cosplaynya. Akhir cerita bisa saja memilih arah yang mengejutkan. Pada scene - scene tertentu, Okumura sering kali malu - malu atau ngeblush saat Ririsa melakukan hal yang menarik untuk Okumura. Maka dari itu, Ririsa adalah rival atau saingan terberat dari Mikarin.
Mikarin Tachibana bukan hanya karakter pelengkap, melainkan fondasi emosional dari seri 2.5 Jigen no Ririsa. Ia mewakili sisi manusia yang sabar menunggu, tapi juga berani bertindak. Dalam benturan antara dua dimensi dan realitas, Mikarin adalah wujud nyata dari pesan bahwa cinta sejati bukanlah tentang kesempurnaan, tapi tentang keinginan untuk terus memahami, bahkan ketika peluang untuk “menang” itu kecil karena rivalitasnya dengan Ririsa.
format(webp)_upscayl_3x_digital-art-4x.png)



