Otaku Wave 2025: Pesta Budaya Jepang yang Satukan Tradisi, Pop Kultur, Karir dan Edukasi

Depok, 27 Juli 2025 – Gelombang budaya Jepang akan kembali menyapu kampus Universitas Indonesia melalui perhelatan Otaku Wave 2025, sebuah festival yang menghadirkan pertemuan antara dua sisi Jepang: tradisional dan modern. Bertempat di Pusat Studi Jepang UI, acara ini akan berlangsung pada Minggu, 27 Juli, dan mengusung tema “Versatility Meets Authenticity”—sebuah gagasan yang lahir dari keinginan ANIKUMA dan Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia untuk menyatukan warisan budaya klasik Jepang dengan ekspresi kreatif subkultur otaku masa kini, serta pengembangan karakter dengan edukasi dan karir.

Festival ini akan menjadi ruang lintas budaya yang tidak hanya merayakan J-pop, anime, dan cosplay, tetapi juga memberi tempat bagi seni pertunjukan tradisional, makanan jalanan khas Jepang, hingga edukasi seputar studi, karir dan budaya negeri sakura. Penyelenggara, Anikuma, menggandeng berbagai komunitas dan pelaku kreatif untuk mewujudkan suasana yang autentik namun tetap terbuka dan inklusif.

Di panggung utama Otaku Stage, pengunjung akan disuguhkan deretan penampil dari berbagai genre, mulai dari grup idola, band cover J-pop, hingga unit cosplay performer dan DJ musik anime. Beberapa nama yang akan tampil antara lain Shojo Complex, Twenty Nine teens, KOHI SEKAI, Tomoshibi, NEKODACHI, Re:Lize, LIMOCAT, Tsukuridanosu, ODOJOGET, dan tentunya Anikuma sendiri sebagai tuan rumah acara. Yang menarik, nama eksentrik Yagaichi juga hadir di Otaku Wave, namun bukan sebagai penampil, melainkan sebagai juri utama dalam Coswalk Competition. Kompetisi cosplay ini menjadi salah satu yang paling ditunggu, dengan total hadiah lima juta rupiah untuk sepuluh kategori pemenang.

Sementara itu, Butai Stage akan menjadi panggung untuk sesi talkshow, bincang komunitas, dan hiburan kreatif yang lebih santai. Figur-figur seperti cosplayer influencer ShinnieShin, grup cosplay Genkai Toppa, serta virtual liver Silvia Valleria dan Airi Cordelia akan hadir untuk berbagi cerita dan berinteraksi dengan pengunjung. Tidak ketinggalan, Cella Bacabuku akan tampil dalam dua format: talkshow kolaboratif bersama ShinnieShin dan sesi meet and greet eksklusif yang ditujukan bagi para pembaca dan pengikut setianya.

Suasana festival akan semakin terasa di zona Matsuri Experience. Berbagai booth makanan ala yatai Jepang akan memanjakan lidah para pengunjung, sementara kehadiran Yosakoi Soranbu Unsada, kelompok penari yosakoi dari Universitas Darma Persada, akan membawa sentuhan budaya tradisional Jepang ke tengah-tengah atmosfer modern acara ini. Nuansa tradisi yang hidup berdampingan dengan teknologi dan hiburan modern juga terasa kuat di booth Omni Genesis, yang akan menggelar demo berbagai permainan kartu koleksi seperti Vanguard, Godzilla Card Game, Ultraman Card Game, dan Hololive Card Game. Pengunjung dapat mencoba langsung permainan-permainan ini, mengenal sistem permainannya, atau sekadar menyaksikan duel kartu para pemain berpengalaman.

Bagi pecinta cosplay, Otaku Wave 2025 tidak hanya menyuguhkan kompetisi, tetapi juga memberi ruang ekspresi lewat Cosplay Corner yang digagas oleh Kyou Hobby Shop. Booth ini menyediakan layanan sewa kostum cosplay serta menjual berbagai merchandise eksklusif yang memungkinkan pengunjung tampil maksimal dan berfoto di berbagai spot menarik sepanjang acara.

Dengan harga tiket hanya Rp50.000, Otaku Wave menjadi salah satu festival budaya Jepang dengan akses paling ramah di kantong tahun ini. Tiket tersedia secara eksklusif melalui platform Ruangevent.com atau klik di sini. Acara ini juga didukung oleh Pusat Studi Jepang UI, serta puluhan komunitas dan pelaku industri kreatif dari seluruh Indonesia.

Otaku Wave 2025 bukan hanya perayaan budaya pop Jepang, melainkan jembatan antara warisan tradisi dan kebebasan berekspresi generasi masa kini. Di tengah hiruk-pikuk festival, satu hal yang pasti—tradisi dan inovasi akan menari bersama dalam satu gelombang besar di Universitas Indonesia.